Sidik jari merupakan struktur genetika berbentuk rangka yang sangat
detail pada diri manusia dan tidak dapat dihapus atau diubah sampai kapan pun. Sidik jari manusia
terdiri dari dua bentuk pola umum yaitu bentuk bukit lembah ridge/furrow) dan dianggap
sebagai alat paling utama dalam identifikasi perseorangan. Sidik jari juga
dianggap sebagai alat yang paling banyak digunakan serta merupakan teknik yang
efesien dalam otentikasi biometrik. Setiap orang memiliki identitas sidik jari
yang berbeda satu sama lainnya.
Tanpa alat bantu, ciri citra sidik jari dapat dikenali karena mengandung
tiga unsur karakteristik yaitu: Sidik jari bersifat unik, karena tidak ada yang
sama untuk setiap orang diseluruh dunia meskipun terlahir kembar. Kedua, sidik
jari bersifat tidak varian, yaitu rincian pola sidik jari tidak berubah
sepanjang hidup. Seseorang hanya berubah ukuran besar kecilnya karena mengikuti
pertumbuhan individu. Dan terakhir, sidik jari memiliki pola umum yang dapat
diklasifikasikan secara sistematis sehingga dapat menggolongkan individu sesuai
pola umum yang ada dalam sidik jari tersebut.
Dengan melihat
fakta-fakta yang ada, dapat dinilai bahwa dengan menerapkan teknologi biometric
sidik jari, suatu proses authentification dapat menjadi suatu proses
yang lebih baik, karena mengurangi kelemahan dari proses ini pada umumnya.
Biometrik
adalah metode untuk mengindentifikasi atau mengenali seseorang berdasarkan
karakteristik fisik atau perilakunya. biometrik memang kini mulai jadi trend.
Pilihannya kian beragam, mulai dari sidik jari, pola wajah, pola suara hingga
lapisan iris dari mata. Dan pada makalah ini akan dibahas system biometric
untuk absensi sidik jari
A. Pengertian dan
proses kerja pada absensi sidik jari
Absen
sidik jari adalah suatu metode baru yang saat ini telah berkembang menggunakan
mesin dengan bantuan software untuk mengisi data kehadiran suatu komunitas, kelompok
meupun instansi yang menggunakannya. Mesin absensi sidik jari dirancang khusus
dengan teknologi terdepan saat ini. Mesin ini biasanya memilki kapasitas memori
yang besar dan dilengkapi dengan fitur canggih, seperti : USB Flash, Disk, Web
Server, Schedule Bell, SMS Message, Workcode, Function Key,dll
B. Tehnik
pembacaan sidik jari
Scanning
sidik jari dilakukan dengan alat elektronik (dalam hal ini mesin absensi sidik
jari). Hasil scanning lalu disimpan dalam format digital pada saat registrasi
atau enrollment atau pendaftaran sidik jari. Setelah itu, rekaman sidik jari
tersebut diproses dan dibuatkan daftar pola fitur sidik jari yang unik. Pola
fitur sidik jari yang unik tersebut kemudian disimpan dalam memory atau
database. Pola sidik jari yang unik ini disebut dengan istilah minutiae. Pada
saat identifikasi, pola minutiae tersebut kemudian dicocokkan dengan hasil scan
sidik jari.
Alat absensi sidik jari maupun sensor sidik jari yang digunakan untuk keperluan
lain seperti akses kontrol mempunyai beberapa tehnik pembacaan sidik jari.
Tehnik pembacaan sidik jari oleh mesin absensi sidik jari tersebut antara lain
:
1.
Optis
Dengan tehnik ini, pola sidik jari direkam
atau discan dengan menggunakan cahaya. Alat perekam (fingerprint scanner) yang
digunakan adalah berupa kamera digital. Tempat untuk meletakkan ujung jari
disebut permukaan sentuh (scan area). Di bawah scan area, terdapat lampu atau
pemancar cahaya yang menerangi permukaan ujung jari. Hasil pantulan cahaya dari
ujung jari ditangkap oleh alat penerima yang selanjutnya menyimpan gambar sidik
jari tersebut ke dalam memori.
Kelemahan metode ini adalah hasil scanning sangat tergantung dari kualitas
sidik jari. Jika kualitas sidik jari miskin (poor) atau luka, maka kualitas
hasil pembacaan akan tidak bagus. Kelemahan lain adalah tehnik ini bisa diakali
dengan jari palsu. Tapi tehnik ini mempunyai keuntungan mudah dilakukan dan
tidak membutuhkan biaya yang mahal.
2.
Ultra Sonik
Tehnik ini
hamper sama dengan tehnik yang digunakan dalam dunia kedokteran. Dalam tehnik
ini, digunakan suara berfrekuensi sangat tinggi untuk menembus lapisan
epidermal kulit. Suara frekuensi tinggi tersebut dibuat dengan menggunakan
transducer piezoelectric. Setelah itu, pantulan energi tersebut ditangkap
menggunakan alat yang sejenis. Pola pantulan ini dipergunakan untuk menyusun
citra sidik jari yang dibaca. Dengan cara ini, tangan yang kotor tidak menjadi
masalah. Demikian juga dengan permukaan scanner yang kotor tidak akan menghambat
proses pembacaan.
3.
Kapasitans
Tehnik ini
menggunakan cara pengukuran kapasitant untuk membentuk citra sidik jari. Scan
area berfungsi sebagai lempeng kapasitor, dan kulit ujung jari berfungsi
sebagai lempeng kapasitor lainnya. Karena adanya ridge (gundukan) dan valley
(lembah) pada sidik jari, maka kapasitas dari kapasitor masing-masing orang
akan berbeda. Kelemahan ini adalah adanya listrik statis pada tangan. Untuk
menghilangkan listrik statis ini, tangan harus digrounding.
4.
Thermal
Tehnik ini menggunakan
perbedaan suhu antara ridge (gundukan) dengan valley (lembah) sidik jari untuk
mengetahui pola sidik jari. Cara yang dilakukan adalah dengan menggosokkan
ujung jari (swap) ke scan area. Bila ujung jari hanya diletakkan saja, dalam
waktu singkat, suhunya akan sama karena adanya proses keseimbangan.
Demikian beberapa tehnik pembacaan mesin
absensi sidik jari
C. Teknik
penyimpanan pada mesin absen sidik jari.
Setelah
proses registrasi atau pendaftaran sidik jari pada mesin absensi sidik
jari,atau mesin sidik jari yang difungsikan untuk fungsi lain, maka citra atau
pola sidik jari akan disimpan. Dalam proses penyimpanan citra atau pola sidik
jari , terdapat beberapa teknik penyimpanan antara lain,
1.
Data sidik jari disimpan di dalam perangkat alat absensi sidik
jari.
Cara ini disebut sabagai pendapat
desentralisasi. Biasanya terjadi pada mesin sidik jari tipe standalone, yakni
mesin sidik jari yang dalam pengoperasiannya bisa berjalan tanpa harus
terhubung dengan komputer. Data akan tersimpan pada memori yang ada pada mesin.
Keuntungan metode ini adalah adanya kecepatan
dalam proses pencocokan serta mesin absensi sidik jari bisa diletakan di tempat
yang jauh dari computer. Kelemahannya dalah kapasitas yang terbatas sesuai
dengan besar memori yang disediakan oleh mesin.
Saat ini sudah tersedia mesin absensi sidik
jari yang mampu menampung sampai 5000 sidik jari atau lebih.
2.
Data sidik jari disimpan pada database di computer.
Cara ini disebut sebagai cara sentrilisasi.
Biasanya digunakan pada alat sidik jari tipe online atau yang harus terhubung
dengan computer. Data sidik jari yang harus diregistrasi akan langsung disimpan
pada database yang ada pada harddisk computer.
Keuntungan cara ini adalah kapasitas
penyimpanan yang sangat besar, sesuai dengan kapasitas harddisk komputer.
Kelemahannya adalah proses identifikasi yang agak lambat dan wajib adanya
computer dalam pengoperasiannya.
3.
Data sidik jari disimpan pada kartu pemilik.
Cara ini juga disebut sebagai desentralisasi.
Data sidik jari akan disimpan pada kartu sang pemilik. Pertama kali sidik jari
harus diregistrasikan ke mesin, kemudian data sidik jari tersebut akan ditulis
oleh mesin sidik jari ke kartu tertentu, misalnya mifare card. Proses
verifikasi dilakukan menggunakan kartu yang telah ada data sidik jari tersebut.
Dalam kondisi banyaknya sidik jari yang
tersimpan, mka prose verifikasi akan memakan waktu yang lama. Untuk mengurangi
waktu pencarian,maka tersedia beberapa cara mengurangi waktu verifikasi
tersebut. Antara lain:
1. Menggunakan
metode one to one
Metode ini mengharuskan si pemilik atau
karyawan mengetikan no.id terlebih dahulu baru
kemudian meletakan sidik jarinya di alat absen sidik jari. Dengan cara ini,
mesin absensi sidik jari akan hanya mengecek citra sidik jari milikno.id tersebut
2. Mengelompokannya
ke dalam grup.
Pengguna atau karyawan yang terdaftar pada
alat atau mesin sidik jari dikelompokan berdasarkan kelompok-kelompok dengan
cara ini mesin absensi sidik jari hanya akan mencari sidik jari yang ada dalm
kelompok karyawan yang bersangkutan.
3. Sidik
jari dikelompokan ke dalam tipe sidik jari.
Dalam hal ini mesin absensi sidik jari akan
mengelompokan sidik jari ke dalam kelompok menurut tipenya, yaitu whorl, right
loop, arch, tented arch dll. Selain itu juga berdasarkan banyaknya ridge yang
muncul dalam empat arah dari nol derajat, 45 derajat, 90 derajat dan 135
derajat.
D.
Cara kerja akses control pintu sidik jari
Cara kerja
akses kontrol pintu yang menggunakan Sidik Jari bekerja berdasarkan prinsip
kerja mesin identifikasi sidik jari. Sama seperti mesin absensi sidik jari,
pada mesin akses kontrol sidik jari, pengguna harus meregistrasikan dulu
jarinya. Sampel jari akan disimpan di dalam alat sidik jari. Setelah sidik jari
pengguna didaftarkan, lakukan pengaturan-pengaturan yang terkait dengan akses
kontrol (access control system), sepeti grup, timezone (pengaturan waktu
akses), kombinasi akses, antipassback dan lain-lain.
Pada saat
pengguna melakukan verifikasi pada alat sidik jari, maka mesin sidik jari
tersebut akan memeriksa apakah sidik jari yang baru saja discan cocok dengan
salah satu sidik jari yang tersimpan di dalam alat sidik jari tersebut.
Jika terdapat kecocokan, maka alat tersebut akan mengirimkan sinyal kepada alat
akses kontrol untuk membuka atau menutup relay-nya (tergantung jenis relay-nya
Normal Open atau Normal Close). Akibat dari terbuka dan tertutupnya relay
tersebut, kunci (door lock) akan terbuka dan pengguna bisa melakukan
akses. Beberapa tipe mesin akses kontrol pintu sudah
mengintegrasikan sensor sidik jari ke handle pintu. Cara pemakaiannya yaitu
Pengguna harus melakukan verifikasi pada sensor sidik jari, kemudian memutar
handle pintunya untuk membuka pintu.
Selain menggunakan sidik jari, biasanya mesin akses kontrol sidik jari juga
dilengkapi dengan metode verifikasi menggunakan password dan kartu. Metode
verifikasi tersebut bisa dikombinasikan, misalkan sidik jari + kartu atau
kombinasi lainnya tergantung fitur yang diberikan oleh vendor. Hal ini akan
menambah keamanan karena selain sidik jari itu unik ditambah kombinasi dengan
password dan nomor kartu. Demikian sekilas cara kerja mesin akses kontrol pintu
sidik jari.
E.
Perbandingan dengan system konvensional
Sistem konvensional yang dimaksud adalah
sistem mekanik dimana setiap karyawan harus memasukkan sebuah kartu absensi ke
dalam mesin absensi dan akan dicetak jam absensinya, dan juga sistem yang lebih
canggih yaitu dengan menggunakan badge. Ada 3 jenis badge yaitu barcode,
magnetik dan proximity. Biasanya penggunaan badge ini dengan cara menggesek
badge tersebut ke alat absensi atau dengan cara mendekatkannya saja.
Pada sistem
konvensional, karyawan bisa melakukan absensi tanpa harus hadir karena karyawan
tersebut dapat menitipkan pada rekan kerjanya. Dengan demikian, data absensi
karyawan bisa diragukan kebenarannya karena sulit diketahui apakah karyawan
tersebut benar-benar melakukan absen sendiri atau diabsenkan oleh temannya.
Sebagian besar masalah yang terjadi di perusahaan adalah kurangnya etikad baik
dari karyawan untuk melakukan absensi sendiri, jadi perusahaan tentu akan di untungkan
yaitu karyawan menjadi lebih disiplin.
Waktu menekan biaya yang seharusnya tidak perlu untuk menggaji karyawan, dan
meningkatkan produktifitas karna karyawan akan benar-benar hadir pada jam
kerja. Disisi lain, karna daftar absensi otomatis masuk ke komputer tanpa
memasukan data absen secara manual, karyawan akan terhindar dari kesalahan
perhitungan jam kerja dan gaji.
Absensi dengan
sistem konvensional juga menimbulkan biaya tambahan yang rutin, yaitu untuk
membeli kartu absen kosong tiap bulannya, atau untuk yang badge perlu biaya
tambahan untuk membeli badge oleh karena rusak, hilang, adanya karyawan baru,
mutasi, dsb.
F. Kelebihan dan
kelemahan dari absensi sidik jari
1.
kelebihan dari absensi sidik jari
a. Harga yang
relatif lebih murah dibanding sistem biometrik lainnya.
b. Tidak memungkinkan
penitipan absen.
c. Bisa menekan
pengeluaran fiktif perusahaan, seperti uang lembur, uang hadir, catatan
prestasi karyawan,
d. Meningkatkan
produktifitas perusahaan, karena lebih memicu karyawan untuk hadir tepatwaktu
dan kehadirannya tidak fiktif.
Data langsung masuk ke komputer, bisa langsung diolah untuk
pembuatan laporan.
Sensor yang digunakan untuk mendeteksi sidik jari menggunakan sistem optikal,
dimana pendeteksian dilakukan dengan pembacaan kontur (tinggi rendahnya
permukaan) sidik jari dan listrik statis tubuh. Hal ini menghasilkan tingkat
keamanan yang tinggi karena tidak bisa dipalsukan dengan fotocopy sidik
jariatau sidik jari tiruan.
2.
kelemahan pada system absensi sidik jari
Sensor sidik jari tidak bisa mengenali jari
yang basah. Untuk karyawan yang tangannya sering berkeringat,akan sedikit
kesulitan saat absensi. Umumnya dengan membersihkan jari, sudah cukup mengatasi
masalah ini. Saat jari basah discan, maka bercak air akan menganggu pola sidik
jari sehingga tidak bisa dikenali pola sidik jari tersebut.
3.
Masalah umum dalam absensi sidik jari
Beberapa
masalah umum pada penggunaan mesin absensi sidik jari perlu
diketahui oleh para pengguna. Hal ini berguna agar para pengguna mesin absensi
sidik jari dapat segera mengerti langkah apa yang seharusnya dilakukan ketika
terjadi masalah pada mesin absen tersebut. Memang tidak semuanya akan kami
uraikan, mengingat bervariasinya masalah yang pernah terjadi. Beberapa masalah
terjadi karena karena human error, sebagian lagi memang dikarenakan mesin yang
sudah melewati masa pakainya.
Di bawah ini
ada beberapa masalah umum terjadi pada mesin absensi sidik jari beserta
kemungkinan sebab dan alternatif tindakan yang harus dilakukan:
1. Karyawan Sulit Scan
Sebab 1 : Ridge jari rusak, terlalu kering atau terlalu halus
Tindakan :
Registrasikan
jari lebih dari satu, bila perlu seluruh jari tangan diregistrasikan. Sehingga
jika ada salah satu jari rusak bisa menggunakan jari yang lain. Hal ini hanya
mungkin jika mesin absensi sidik jari support registrasi 10 jari.
Untuk jari yang
kering, pakailah pelembab (atau bisa menggunakan air) untuk melembabkan kulit
jari.
Pakai
verifikasi 1:1 atau dengan kata lain pakai cara absen dengan mengetikkan No.ID (PIN) terlebih dahulu. Hal ini akan memudahkan
mesin untuk memeriksa template jari (sample jari) sidik jari hanya pada nomor
ID itu saja. Jadi mesin tidak perlu memeriksa seluruh template jari yang ada di
mesin.
Jika kondisi
seluruh jari tidak dapat diregistrasi, pakailah fasilitas Password dan Kartu
yang telah tersedia di mesin.
Sebab 2 :
Permukaan kaca sensor kotor
Tindakan : Bersihkan
menggunakan scoth tape
Sebab 3 :
Sensor rusak
Tindakan :
Hubungi teknisi untuk perbaikan atau penggantian
5. Setelah restart jam mesin menunjukkan jam 0:0
Sebab : Bateray
habis
Tindakan : Hubungi
teknisi untuk penggantian
6. Lampu sensor mati
Sebab : Led sensor rusak atau konektornya
patah
Tindakan : Hubungi teknisi untuk penggantian.
Bunyi keypad dan suara yang lain tidak bunyi
Sebab : Speaker atau Buzzer rusak
Tindakan : Hubungi teknisi untuk penggantian
G. Tips memilih absensi sidik jari
Beberapa tips untuk memilih absensi sidik jari
:
a. Kapasitas
Kapasitas ini meliputi jumlah user, jumlah sidik jari, jumlah kartu maupun daya
tampung data absensi. Jika karyawan Anda hanya berjumlah 50 orang, Anda tidak
perlu membeli alat absensi sidik jari dengan kapasitas user sampai 50.000 user.
Jumlah daya tampung data absensi juga penting untuk Anda perhatikan. Hal ini
untuk berjaga-jaga kapan anda harus menghapus data tersebut dari mesin. Karena
untuk tipe mesin standalone, jika log capacity-nya sudah penuh, data absensi
tidak bisa disimpan di mesin lagib. Kualitas Sensor
Untuk menilai kualitas sensor ini agak sulit,
tapi Anda bisa mengecek melalui fisiknya, apakah tahan gores atau masih
dilapisi silikon yang rentan untuk dirusak oleh user. Kecepatan baca juga
menjadi hal yang perlu diperhatikan. Kecepatan yang baik harus kurang dari 1
detik.
Beberapa parameter pengukuran mesin absensi sidik jari seperti FAR, FRR, FER,
FCR dan lain-lain bisa diperhatikan. Anda coba untuk registrasi dalam berbagai
posisi, jika mesin masih menerima satu jari dengan posisi yang berbeda,
sebaiknya Anda memilih mesin yang lain.c. Komunikasi
Ada banyak fasilitas komunikasi pada mesin absensi sidik jari. Seperti TCP/IP,
RS232, RS485, Wiegand, Wifi, USB Kabel, maupun menggunakan Usb Flashdisk atau
bahkan support diakses dari internet. Semakin banyak fasilitas semakin bagus,
tetapi harus disesuikan kebutuhan Anda karena semakin banyak fasilitas
komunikasi, harga mesin absensi sidik jari juga akan semakin mahal.d. Acess
Control Support
Anda bisa memilih mesin absensi sidik jari yang juga bisa difungsikan sebagai
alat akses kontrol pintu. Tetapi jika hanya untuk absensi saja, maka fasilitas
ini diabaikan saja, karena dengan adanya fasilitas ini menyebabkan harganya
lebih mahal.2. Software
Software juga merupakan unsur yang sangat penting untuk diperhatikan. Beberapa
Mesin Absensi Sidik Jari telah dilengkapi dengan software yang cukup lengkap
seperti laporan rekap harian dan bulanan. Software ini dapat berupa aplikasi
desktop yang dapat dijalankan pada local komputer. Beberapa Mesin Absensi Sidik
Jari ada pula yang dilengkapi Aplikasi Reporting Berbasis Web yang memungkinkan
pengguna mengakses software lewat network local maupun internet.
3. Anggaran Keuangan
Sebelum membeli lihat dulu anggaran pembelian mesin absensi anda. Harga mesin
absensi bermacam-macam. Mulai dari 1jutaan bahkan sampai puluhan juta
tergantung fiturnya.
4. Layanan Purna Jual
Carilah vendor penjual mesin absensi sidik jari yang memberikan layanan purna
jual yang baik. Baik berupa garansi alat maupun kesediaan training penggunaan
alat. Banyak sekali orang yang akhirnya tidak bisa memaksimalkan fungsi absensi
sidik jari karena tidak fasilitas training dari vendor.
Belum ada tanggapan untuk "About Finger Print"
Posting Komentar